Kumpulan Hadits akhir zaman
Orang miskin akan bertambah jumlahnya.
(Amal ad-Din al-Qazwini, Mufid al-‘Ulum Ma-mubid alhumum)
Kekayaan hanya dibagikan di kalangan orang-orang kaya saja, dengan tidak ada manfaatnya bagi orang-orang miskin.
(H.r. Tirmizi)
Perzinaan akan lazim dilakukan secara terang terangan.
(H.r. Bukhari)
Saat Akhir tidak akan tiba hingga mereka (orang orang jahat) berbuat zina di jalan-jalan (tempat lalu lintas umum).
(H.r. Ibnu Hibban dan Bazzar)
Laki-laki akan meniru-niru perempuan; dan perempuan akan meniru-niru laki-laki.
(‘Allamah Jalaluddin Suyuthi, ad-Durr-Mantsur)
Orang-orang akan memperturutkan hawa nafsunya dalam melakukan perbuatan homoseksual dan lesbianisme.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)
Mendekati
as-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan muncul suatu waktu di mana ilmu (agama)
akan dicabut (lenyap) dan kebodohan menyebar di mana-mana …
(H.r. Bukhari)
Akan
tiba suatu masa pada umatku, tatkala tak ada yang tersisa dari
al-Qur’an kecuali bentuk lahirnya, dan tak ada yang tersisa dari Islam
kecuali namanya dan mereka akan menyebut diri mereka dengan nama ini
walaupun mereka adalah orang-orang yang paling jauh darinya.
(Ibnu Babuya, Tsawab al-A‘mal)
Akan
tiba suatu masa pada umat ini tatkala orang-orang akan membaca
al-Qur’an, namun al-Qur’an itu tidak akan jauh — menuju kalbu mereka,
melainkan — sebatas (dari tenggorokan mereka).
(H.r. Bukhari)
“Akan
terjadi di mana ilmu tidak ada lagi.” (Ziyad) bertanya: “Ya Rasulullah,
bagaimana ilmu akan lenyap padahal kami masih membaca al-Qur’an dan
mengajarkan bacaannya kepada anak-anak kami, dan anak-anak kami pun akan
mengajarkannya kepada anak-anak mereka hingga Hari Kebangkitan?” Beliau
saw. bersabda: “Ziyad, tidakkah orang-orang Yahudi dan Nasrani membaca
Taurat dan Injil namun tidak berbuat sesuai dengan apa yang terkandung
di dalamnya?”
(H.r. Ahmad, Ibnu Majah, Tirmizi)
Sungguh,
kalian akan mengikuti jejak-jejak, dari umat-umat sebelum kalian,
sehasta demi sehasta, sedepa demi sedepa sehingga bila mereka memasuki
lubang biawak pun, kalian juga akan mengikuti mereka,” Kami (para
Sahabat) berkata, “Ya Rasulullah, apakah yang engkau maksud adalah
orang-orang Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi?”
(H.r. Bukhari)
Sebelum Hari Kiamat akan ada huru hara bagaikan bagian-bagian dari suatu malam yang gelap gulita.
(H.r. Abu Dawud)
Sebelum
Hari Kiamat akan terjadi huru hara bagaikan bagian-bagian malam yang
kelam di mana seorang laki-laki pada pagi harinya masih beriman dan pada
sore harinya menjadi kafir, atau sore harinya masih beriman dan pagi
harinya kafir.
(H.r. Abu Dawud)
Akan
tiba suatu saat di mana seorang laki-laki tidak peduli lagi tentang
bagaimana caranya dia memperoleh sesuatu, entah itu dengan cara halal
ataukah haram.
(H.r. Bukhari)
Serigala-serigala
akan memberikan petunjuk dan arahan pada Akhir Zaman. Hendaknya mereka
yang menjumpai saat itu berlindung kepada Allah dari kejahatan mereka.
Mereka adalah seburuk-buruk manusia. Kemunafikan akan merajalela, dan
tak seorang pun yang merasa malu dengannya dan perwujudannya.
(H.r. Tirmizi, Nawadir al-Ushul)
Akan tampak pada masa akhir nanti orang-orang yang akan memperoleh keuntungan duniawi dengan menggunakan agama.
(H.r. Tirmizi)
Rasulullah
saw. bersabda, “Pada Akhir Zaman akan muncul orang-orang yang tidak
segan-segan menggunakan agama demi tujuan-tujuan duniawi dan mengenakan
shuf (pakaian dari bahan bulu domba) di depan umum untuk memperlihatkan
kesahajaan. Lidah mereka lebih manis daripada gula, tetapi hati mereka
adalah hati serigala.”
(H.r. Tirmizi)
Pada
Akhir Zaman di kalangan orang-orang beriman, orang-orang, yang menghias
masjid-masjid namun hati mereka sendiri dibiarkan berada dalam
puing-puing, yang tidak merawat agama mereka sebagaimana halnya mereka
begitu pedulinya terhadap pakaian mereka, yang mengabaikan
kewajiban-kewajiban agama mereka demi kepentingan duniawi mereka, akan
bertambah banyak jumlahnya.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
Hari
Kiamat tidak akan tiba hingga yang tersisa adalah orang-orang yang
tidak menyadari kebaikan ataupun tak pernah mencegah kemungkaran.
(H.r. Ahmad)
Menjelang as-Sa‘ah (Hari Kiamat), amal saleh makin sedikit.
(H.r. Bukhari)
As-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan tiba manakala suara suara ditinggikan di dalam masjid-masjid.
(H.r. Tirmizi)
As-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan tiba manakala para penguasa adalah penindas.
(Al-Haytsami, Kitab al-Fitan)
Akan
datang suatu masa pada umatku di mana ... masjid-masjid akan dipenuhi
manusia namun kosong dari hidayah yang benar. (Ibnu Babuya, Tsawab
al-A‘mal)
Akan
datang suatu masa di mana orang-orang munafik akan hidup secara
diam-diam di tengahtengah kalian, dan orang-orang yang beriman akan
berusaha menjalankan agama mereka secara rahasia di tengah-tengah
orang-orang lainnya.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
Akan datang suatu masa di mana orang-orang menjadikan masjid sebagai tempat pertemuan.
(Diriwayatkan oleh Hasan r.a.)
Siapa
saja yang membaca al-Qur’an maka mintalah (ganjarannya) kepada Allah.
Karena pada saat-saat terakhir nanti akan banyak orang yang membaca
al-Qur’an dan meminta upah darinya kepada orang lain.
(H.r. Tirmizi)
Manakala
al-Qur’an dibaca seperti sedang menyanyikan sebuah lagu, dan manakala
seseorang dimuliakan karena membaca, dengan demikian, walaupun dia bukan
orang alim (berilmu)…
(Ath-Thabarani, Al-Kabir)
Hari Kiamat akan tiba manakala orang-orang percaya kepada bintang-bintang dan menolak al-Qadar (takdir Allah).
(Al-Haytsami, Kitab al-Fitan)
ak
disangsikan, akan tiba suatu masa pada manusia di mana tak seorang pun
akan selamat dari riba. Apabila seseorang dapat menghindarkan diri agar
tak terlibat secara langsung, namun dia tidak akan lolos dari asap-asap
(akibat-akibat)nya … Akibatakibatnya ini bagaimanapun akan mengenainya.
(Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.)
Akan tiba suatu masa di
mana orang-orang kaya akan pergi haji untuk bertamasya, orang yang
berpunya untuk kepentingan bisnis, orang bijak untuk pamer dan orang
miskin untuk mengemis.
(Diriwayatkan oleh Anas r.a.)
Akan
ada tahun-tahun penipuan, di mana orang-orang yang memiliki amanah
tidak akan dipercayai sedangkan orang yang pembohong akan dipercaya.
(Ibnu Katsir)
Akan
tiba tahun-tahun terjadinya kebingungan. Orang-orang akan mempercayai
seorang pembohong, dan tidak percaya kepada orang yang berkata jujur.
Orang-orang tidak akan mempercayai seorang yang memiliki sifat amanah,
dan mempercayai orang yang memiliki sifat khianat.
(H.r. Ahmad)
Hari Pengadilan tidak akan tiba hingga orang-orang yang paling rendah adalah orang-orang yang paling berbahagia.
(H.r. Tirmizi)
Pada Akhir Zaman, orang-orang akan menjalankan perniagaan mereka namun hampir tak ada seorang pun yang dapat dipercaya.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
Sungguh, ketika tiba Saat Terakhir, akan terdapat… kesaksian palsu dan penggelapan bukti-bukti.
(H.r. Ahmad dan Hakim) .
Sebelum tibanya as-Sa‘ah (Hari Kiamat), akan ada salam khusus bagi orang-orang yang diistimewakan.
(H.r. Ahmad)
Tidak akan ada Pengadilan hingga salam tidak diberikan kepada orang-orang namun hanya kepada orang-orang tertentu saja.
(Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)
Seseorang tidak lagi memiliki ikatan kasih sayang dengan ibunya, dan mengusir ayahnya jauh-jauh …
(H.r. Tirmizi)
Pertama-tama
akan ada keributan pada diri sese-orang mengenai keluarganya, harta
bendanya, diri nya sendiri, anak-anaknya, tetangga-tetangganya.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
Manakala
yang tua tidak mengasihi yang muda, manakala yang muda tidak
menghormati yang tua … tatkala anak-anak jadi pemarah … maka Pengadilan
sudah sangat dekat.
(Diriwayatkan oleh Umar r.a.)
Perceraian akan menjadi peristiwa sehari-hari.
(‘Allamah Safarini, Ahwal Yaum al-Qiyamah)
Akan terdapat banyak sekali anak-anak yang lahir dari perzinaan.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)
Kepicikan dan keserakahan akan berlipat ganda.
(H.r. Muslim dan Ibnu Majah)
Pada saat itu, orang-orang akan menjual agamanya demi secuil benda-benda duniawi.
(H.r. Ahmad)
Pada Hari Akhir, akan ada orang-orang yang ketika bertemu mereka saling mengutuk dan mencela, bukannya saling memberi salam.
(‘Allamah Jalaluddin Suyuthi, Durar-Mantsur)
Akan
ada banyak sekali tukang kritik, al-qashshash (tukang cerita), yang
suka melakukan ghibah (membicarakan kejelekan seseorang dari belakang),
dan tukang ejek di tengah masyarakat.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)
Ketika
Pengadilan makin dekat ... orang-orang yang paling dihormati pada zaman
itu adalah para penjilat dan orang-orang yang suka mencari muka.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
Saat
Akhir tidak akan tiba hingga munculnya orang-orang yang mencari nafkah
dengan lidah mereka sebagaimana halnya sapi makan dengan lidahnya.
(H.r. Tirmizi).
Penipuan dan kecurangan akan menjadi hal yang lazim.
(‘Allamah Safarini, Ahwal Yaum al-Qiyamah)
Penyuapan akan disebut hadiah, dan akan dianggap halal.
(Amal ad-Din al-Qazwini, Mufid al-‘Ulum wa-Mubid al-Humum)
Kemampuan baca tulis akan meningkat — tatkala Pengadilan semakin dekat.
(Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits)
Tidak akan ada [Hari] Pengadilan — hingga gedunggedung yang sangat tinggi dibangun.
(Diriwayatkan oleh Abu Hurairah)
As-Sa‘ah (Hari Kiamat) tidak akan tiba hingga manusia berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.
(H.r. Bukhari)
Hari Akhir tidak akan tiba hingga ... waktu berjalan dengan cepatnya.
(H.r. Bukhari)
Jarak-jarak yang sangat jauh akan dilintasi dengan waktu singkat.
(H.r. Ahmad, Musnad)
Saat
Akhir tidak akan tiba sebelum waktu menyusut, setahun bagaikan sebulan,
sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan
sejam, dan sejam bagaikan nyala lilin.
(H.r. Tirmizi)
Hari Akhir tak akan tiba sebelum seseorang berbicara dengan gagang cambuknya.
(H.r. Tirmizi)
Tak ada Hari Pengadilan ... hingga seseorang berbicara dengan suaranya sendiri.
(Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)
Tanda hari itu: Sebuah tangan akan menjulur dari langit, dan orang-orang akan menyaksikannya.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar
Suara ini akan tersebar ke seluruh penjuru dunia, dan setiap suku bangsa akan mendengarnya dalam bahasa mereka.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)
Saat Terakhir tak akan tiba sebelum muncul 30 Dajjal (para pendusta), yang masing-masing mengaku sebagai nabi Allah.
(HR. Abu Dawud)